Penyebab Terjadinya Kebakaran

Peristiwa kebakaran sering terjadi di permukiman padat penduduk dan tidak sedikit menelan banyak korban jiwa. Timbulnya korban jiwa sering disebabkan tidak adanya akses/jalur untuk evakuasi bila terjadi musibah kebakaran. Korban kebakaran sebenarnya sudah berusaha menyelamatkan diri atau pun sejumlah warga juga sudah berusaha menolong namun gagal. Penyebabnya dikarenakan akses/jalur keluar yang biasanya dibuat tidak mudah dilalui seperti pintu besi yang menjadi sangat panas ketika terjadi kebakaran atau jendela yang dipasang teralis saat pembangunan yang justru menyulitkan proses evakuasi.

Ada 3 (Tiga) unsur yang menyebabkan kebakaran bisa terjadi yaitu :

  • Adanya bahan yang mudah terbakar. Bahan yang mudah terbakar bisa dari Zat kimia cari dan gas yang mudah terbakar misalnya, minyak tanah, gas LPG, matches, aerosol pengharum ruangan, produk-produk yang mengandung alkohol seperti minyak wangi dan spritus. Maupun bahan padat seperti kayu, kertas, plastik.
  • Adanya sumber panas. Sumber panas ini ada di lingkungan sekitar kita seperti sumber panas dari sinar matahari, listrik (dengan adanya korsleting), gesekan dari dua benda, reaksi kimia dan udara yang tertekan.
  • Adanya oksigen yang cukup. Kebakaran terjadi akibat adanya reaksi kimia antara bahan yang mudah terbakar dengan oksigen melalui proses pembakaran. Semakin besar kadar oksigen, semakin besar api yang akan menyala. Dalam keadaan normal kadar oksigen di udara berkisar 21 %. Dalam keadaan normal udara akan memiliki kadar yang cukup untuk melakukan proses pembakaran. Pada udara dengan kadar oksigen setengah dari keadaan normal, yaitu 12 %, udara akan sangat sulit menyebabkan proses kebakaran, atau dapat dikatakan tidak akan terjadi pembakaran api.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran adalah dengan menghindarkan terjadinya sumber panas yang berdekatan pada bahan yang mudah terbakar yaitu dengan cara menurunkan suhu sumber panas. Beberapa hal yang dilakukan adalah dengan membatasi akses sinar matahari pada bahan yang mudah terbakar, melindungi dan memeriksa jaringan/instalasi listrik dengan bahan yang sesuai dengan jumlah arus dan tegangan yang dilalui, memberikan pelumas pada bahan yang bergesekan.

Untuk memadamkan kebakaran juga dilihat dari unsur terjadinya yaitu dengan cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkan atau menjauhkan benda-benda yang dapat terbakar kemudian cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran dengan menurunkan panas atau suhu. Biasanya digunakan air dengan cara menyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api. Cara berikutnya adalah membuat isolasi dengan mengurangi kadar / prosentase O2 pada benda-benda yang terbakar.

Bagi anda yang belum memiliki perlengkapan keamanan bahaya kebakaran baik dirumah maupun ditempat anda bekerja, segeralah melengkapi segala aset berharga anda dengan perlengkapan keamanan bahaya kebakaran seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Alat Pemadam Api Berat (APAB/TROLLEY), Fire Alarm System, Hydrant dan perlengkapan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.